BREAKING

Latest Posts

Sabtu, 30 Januari 2016

PEGAWAI HONOR TERANCAM PUTUS KONTRAK


RANTEPAO--Pemerintah Kabupaten Torut mengecam bakal memutuskan kontrak bagi pegawai kontrak. Hal ini sesuai dengan kegitan Pemda untuk mulai melakukan evaluasi terkait kebutuhan tenaga honorer atau kontrak, belum bisa dipastikan apakah akan bertambah atau bahkan dikurangi dari yang ada.
Bahkan di Torut sendiri, tenaga kontraknya, justru terancam akan diputuskan kontraknya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Torut Lewaran Rantela'bi, menjelaskan kemungkinan akan diketahui setelah dilakukan evaluasi.
“Setiap tahunnya memang selalu harus di evaluasi, mana yang aktif, rajin, dan giat bekerja tentu akan dipertimbangkan untuk dipertahankan, namun yang malas dan jarang masuk ya untuk apa dipertahankan, saya pastikan kontraknya akan dicabut, kita butuh tenaga yang mendukung kemajuan pemerintah kabupaten, bukan membebani keuangan pemerintah kabupaten,” tegas Sekda.
Dikatakan pula bahwa opsi antara apakah akan ditambah atau dikurangi tenaga kontrak, akan diketahui setelah dilakukan pendataan dan evaluasi. Lalu berkaitan dengan keluhan tenaga kontrak terkait gaji, Sekda menjelaskan bahwa semuanya tergantung kemampuan APBD Pemkab Torut.
“Pada APBD perubahan kemarin, anggaran terbesar masih ke infrastruktur dan belanja pegawai. Lalu soal usulan kenaikan gaji honorer Pemda belum, nanti disesuaikan saja,” jelasnya.
Sebelum melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah SKPD, terkait tenaga kontrak terlebih dulu dilakukan rapat tertutup di Ruang Kerja Sekretaris Daerah (Sekda), Lewaran Rantela'bi. Pertemuan tersebut berlangsung tertutup.
Salah satu agenda dalam rapat tersebut yakni membahas terkaitnya pemerataan pengangkatan tenaga kontrak, sehingga perlu ada singkronisasi karena dalam Tahun Anggaran 2016 ini, dimana tidak ada penambahan anggaran tentang honor tenaga kontrak.
"Saya minta perlu ada singkronisasi antara anggaran dengan tenaga kontrak sebab TA 2016 tidak ada penambahaan anggaran untuk honor tenaga kontrak, "tegas sekda didepan pimpinan SKPD, saat diberi kewenangan untuk melakukan evaluasi terhadap tenaga kontrak, siang kemarin.
Didepan Asisten Pemerintahan Setda, Staf Ahli Bupati, Kepala Badan Kepegawaian Daerah , Kepala Bagian Organisasi dan Kepala Bagian Humas Toraja Utara, Inspektorat serta beberapa Staf pendamping, sekda menyampaikan bahwa pengangakatan tenaga kontrak harus benar-benar dilakukan pengkajian berdasarkan kebutuhn sehingga tenaga kontrak tersebut dalam bekerja ikut memberikan kontribusi yang positif kepada Pemerintah Daerarah.
Terungkap dalam rapat tersebut, dilaporkan pada Sekda bahwa jumlah Tenaga Kontrak (PHT) saat ini sudah mencapai 3.117 orang dengan dana yang disediakan hanya kurang lebih Rp.18 Milyar, sementara honor bagi tenaga kontrak sebesar Rp.520.000 /bulan.(uka/ded/d)

Pemda Torut Sidak Tingkat Kecamatan (Tallunglipu, Sesean & Buntu Pepasan).

Rantepao(Krb)- Usai rapat review data Pegawai Harian Tetap (PHT) diruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) kemarin (27/01)  Tim Satu yang dinahkodai oleh Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di tingkat Kecamatan.

Didampingi Kepala Bagian Humas Toraja Utara, Kepala Bagian Organisasi Setda, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Inspektorat dan beberapa Staf Setda Kabupaten.

Menjelang hari kedua (28/01) Tim beranjak di Kecamatan tallunglipu menurut Rede Roni bahwa Salah satu indikator bekerja dinilai dari kehadiran, masuk jam 7:30 wita dan pulang pukul 13:30 wita.

Sejak bulan januari Pemda Toraja Utara sudah menerapkan disiplin waktu dan menerapkan sistem denda bagi yang telat kehadiran dan tidak hadir sama sekali, kata Asisten Pemerintahan.

Lanjut Rede roni harap agar tenaga kontrak di Torut lebih bergairah dan apabila datang di Kantor  kerjakanlah apa yang bisa di lakukan secara efektif.

Menurut Kabag Organisasi bahwa sesuai MoU yang telah diterapkan bahwa 6 hari tidak masuk kerja PHT dapat di berhentikan dan tidak berdampak hukum.

Sidak atau Review Data dilakukan dengan tujuan mengsingkronkan data dan jumlah tenaga yang ada sebab di prov. sulawesi selatan akan menerapkan Upah Minimum Regional (UMR) 1,7 juta rupiah oleh sebab itu perlu proses seleksi Honor Daerah (Honda) yang akan dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah, kata Cornelia Untung Seru.

Jumlah  PHT di kecamatan tallunglipu sebanyak 32  dan dua  Tallunglipu dan Rantepao memiliki PHT terbanyak, kata Cornelia Untung Seru.

Untuk analisis beban kerja sesuai dengan tupoksinya berdasarkan analisis jabatan dan semua aparatur adalah pejabat Fungsiona, jelas Kabag Organisasi ini.

Adapun tugas Pokok untuk instansi (SKPD)  harus mencapai 85% keatas dan hari per hari dan ketika berlaku UU ASN akan berlaku E- Kinerja berbasis Online.

Beralih di Kec. Sesean , Arman Pasinggi' pungkasnya bahwa jumlah PHT di bawah pimpinannya berjumlah 34 orang.

Tak pernah berfikir untuk menambah tenaga kontrak lagi sebab cara mengontrolnya yang rumit terutama kehadirannya, tandasnya.

Pukul 12: 49 wita Sidak berlanjut di Kecamatan Buntu Pepasan (Bunpes), Andarias Taruklinggi mengatakan jumlah PHT di instansinya berjumlah 7 orang yang ditersebar di beberapa instansi dan lembang.

Menjawab hal tersebut Kabag Organisasi, Cornelia U. Seru pungkasnya akan dilakukannya proses seleksi terkait attitude, Skill dan Nolled menjelang tahun 2017.

Menjelang P3K seluruh tenaga kontrak se kabupaten Toraja Utara, sesuai perjanjian bahwa 6 tidak masuk kerja siap mengundurkan diri.

Selain itu di tahun anggaran 2015 ada penambahan PHT berjumlah 15 orang yang tersebar di puskesmas,kelurahan,Guru SD dan TK.

Lanjut Camat Buntu Pepasan Terdiri dari 12 lembang dan satu keluarahan jangkauan mencapai 20Km dan melewati 4 Kecamatan (Sesean Suloara, Tikala, Sesean dan Kapalapitu).

Peran tenaga kontrak sangat dibutuhkan sebab memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sampai saat ini masih kekurangan tenaga, kunci Andarias T.

Menanggapi hal tersebut Kabag Organisasi harap pegawai kontrak di Torut agar lebih meningkatkan lagi kehadiran dan kerjakanlah apa yang dapat dilakukan.

Menjelang proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) akan diterapkan untuk provinsi Sulawesi Selatan sudah ada beberapa daerah yang memberlakukannya hal tersebut dengan melakukan pengurangan Tenaga Kontrak.

RAPAT TERTUTUP VERIFIKASI PHT DI TORUT T.A 2016


PEMDA & DPRD TORUT PERTAHANKAN PHT BERKOMPETEN DAN RAJIN "Yang Malas dan Tak Memiliki Kompetensi Siap Dilengserkan"

Rantepao (Kar)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Toraja Utara mengundang seluruh SKPD terkait membludaknya tenaga honorer atau yang akrab di sapa PHT (pegawai honor tetap) untuk dikaji lebih dalam sebelum SK diterbitkan ditahun 2016.

Diruang Sidang Paripurna (30/01) Sekretaris Daerah Toraja Utara, sebenarnya daerah dilarang untuk mengangkat PHT, namun tidak ada pasal yang melarang apabila honor tersebut masih dibutuhkan oleh sebab itu belum ada peraturan jelas yang mengikat, kata Relawan Rantela'bi'.

Karena Bupati melimpahkan kewenangan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengangkat tenaga honorer selama  masih dibutuhkan dan ingin bekerja serta melihat siapa yang layak dipertahankan dan dipecat jangan sampai ada honorer yang terima gaji buta, terang Sekda Torut.

Lanjut Sekda bahwa kelemahan selama ini adalah apabila ada pengangkatan Kategori dua (K2) atau CPNS (calon pegawai negeri sipil) sering berganti ganti masuk sehingga inilah yang menyebabkan tenaga honor bertambah dan tak terdata dengan baik.

Oleh sebab itu 1513 Honorer di Dinas Pendidikan khusus tenaga guru dan menghabiskan anggaran sekitar Rp. 7 milyar dengan persyaratan apabila 6 hari berturut-turut tidak hadir siap dipecat selama 1 bulan penuh, ucap Lewaran Rantela'bi'.

Menanggapi hal tersebut Ketua DPRD Torut Stephanus Mangatta, ST pungkasnya Sesuai peraturan Menpan bahwa untuk K2 tidak akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetapi gaji Rp. 520 ribu tidaklah pantas oleh sebab itu perlu pemikiran untuk mencari tunjangan kenaikan gaji, kata Stephanus Mangatta.

Mengangkat tenaga kontrak perlu dicermati sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, jangan karena hubungan keluarga dan kita harus sesuai dengan tatanan yang ada, jelas Ketua DPRD Torut.

Paulus Tangke mengatakan bahwa perlunya rumusan yang jelas dan refensi yang jelas di Dinas Pendidikan, Tenaga Kesehatan dan seluruh SKPD harus mencermati tenaga yang dimiliki sesuai kompetensi yang dimiliki, tanggap dari Fraksi PDI Perjuangan.

Tenaga Honorer di Torut berkisar kurang lebih 7000 dan PNS berkisar 4000 oleh sebab itu diperlukannya verifikasi ulang, tandasnya.

Oleh sebab itu khusus SK honorer akan di pending dan diverifikasi apakah adanya pengurangan atau penambahan serta mengkajinya sebelum SK diterbitkan.

Oleh sebab itu sekaitan dengan tupoksi DPRD sebagai lembaga pengawasan kinerja oleh sebab itu untuk Verifikasi yang sedang berlangsung dilakukan oleh SKPD dipercayakan dan dilaporkan nantinya kepada Dewan apabila datanya sudah Real.

Senin, 07 Desember 2015

RIBUAN MASSA HADIRI JALAN SANTAI KABORO'


Rantepao (Krb)- kegiatan jalan santai yang dilaksanakan oleh pasangan calon (paslon) no urut 1 antusias dihadiri puluhan ribu massa yang dipusatkan di Lapangan Bakti Rantepao (05/12) Kabupaten Toraja Utara.

Sebelum kegiatan jalan sehat bertajuk satu hati, untuk menggairahkan semangat para masyarakat dilakukan pula Senam sebelum peserta dilepas secara resmi Oleh Panitia.

Selain itu adapun artis Ibukota dan juga Putri kelahiran Batak Toraja Kamasean Matthews yang akrab disapa SEAN Indonesian Idol juga turut berpartisipasi dalam memeriahkan dan menghibur masyarakat yang hadir pada saat itu.

Rute yang dilalui mengitari Ibukota Rantepao Kabupaten Toraja Utara start dari lapangan Bakti dan Finish di rute yang sama, kata salah seorang Panitia.

Ketua Umum Tim Pemenangan Pasangan calon no urut 1 Kalatiku Paembonan dan Yosia Rinto Kadang (KABARO') Ir. Frederik Batong ucapnya telah berhasil membuktikan kepada Pemerintah dalam menciptakan demokrasi yang baik seperti menghimpun massa diseluruh pelosok Kab. Toraja Utara melalui kegiatan Jalan Sehat pagi ini.

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Frederik Batong harap agar masyarakat menjadi pemilih cerdas serta tidak menciptakan kekisruhan selain suasana aman, nyaman dan kondusif.

Sehubungan dengan hal tersebut Frederik Batong jelasnya jangan karena sesuatu hal anda memilih kaboro' melainkan memilih sebab ketulusan hati Nurani tanpa adanya unsur paksaan dan sebagainya, tambah Ketum Kaboro'.

Adapun Door Price berupa beberapa motor, televisi, handphone dan hadiah lainnya yang diundikan akan tetapi belum dapat dilakukan pencabutan nomor sebab berdasarkan aturan dari Polres, Dandim 1414 dan KPU setelah Tim berjumpa kemarin (04/11) bahwa demi menciptakannya suasana yang kondusif maka undian tidak dapat dilakukan hari ini.

Senada yang disampaikan Ketua Tim Pemenangan Kaboro', salah seorang petugas Kepolisian, Rahman mengatakan bahwa setelah melakukan pertemuan bersama Tim Pasangan calon bersama Dandim 1414 dan Polres Tana Toraja bahwa demi mewujudkannya Pilkada aman dan tentram dibutuhkan kerjasama yang baik.

Sekaitan dengan hal tersebut pihak tim Pemenangan sudah setuju untuk menjeda pengundian Kupon pada (05/12) dan dilanjutkan setelah Pemilihan Kepala Daerah guna menghindari kesan miring kepada Publik.

Minggu, 26 April 2015

Rambut Panjang Penunggu Air Terjun Talondo ( Indo' Talondo )

Setelah ditunggu cukup lama, akhirnya pemilik rambut sepanjang 9 meter, yang juga penjaga air terjun Talondo Tallu di Malimbong Balepe, Indo' Talondo, mau difoto dan memarkan rambut panjangnya yang sudah dijaganya selama puluhan tahun.
Kepada reporter Tabloid Kareba yang mengunjunginya beberapa waktu lalu, dia berpesan,"Jika air terjun bercabang tiga, Talondo Tallu, dibuka untuk umum dan dijadikan objek wisata, keaslian dan lingkungan yang ada di sekitarnya harus dijaga dan diperlihara.
Menurut rencana, Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, akan membuka kawasan ini menjadi salah satu objek wisata alam yang baru di kabupaten itu. (ARA)

Pemkab Toraja Utara Terapkan Lelang Jabatan

     Para calon  pejabat Esselon II di lingkup pemerintah kabupaten Toraja Utara harus mempersiapkan diri sejak dini jika ingin menduduki jabatan tertentu di pemerintahan. Sebab mulai tahun ini pemerintah Kabupaten Toraja Utara mulai menerapkan system lelang jabatansesuai dengan Undang-undang Aparatur Sipil Negara ( ASN ).
    “Iya tahun ini kita sudah mulai terapkan lelang jabatan, tetapi masih sebatas Esselon II saja, untuk esselon III dan IV nanti akan dilakukan secara bertahap,” jelas Sekretaris Daerah  Toraja Utara Lewaran Rantela’bi, usai memberikan ceramah pada pelatihan Prajabatan CPNS Kategori II untuk Golongan I, II, dan III di Hotel Toraja Princes awal April Lalu.
    Menurut Lewaran, Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ( ASN ) sudah mulai diterapkan. Salah satu poin penting dalam undang-undang itu, kata dia, adalah soal Sistem penjaringan aparatur Negara dan pejabat Negara yang professional dan kompeten. Dan untuk mencapai hal itu adalah dengan system lelang jabatan.
    Undang-undang ASN kata dia Lewaran, memberikan kesempatan kepada daerah untuk mempersiapkan sumber daya aparaturnya. Itu sebabnya dalam alokasi anggaran tahun 2015, pemerintah kabupaten Toraja Utara sudah mengalokasikan anggaran untuk penjenjangan karir bagi aparatur yang dinilai memiliki kemampuan dan kompetensi untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.
     Selain itu, pemerintah kabupaten juga memberikan kesempatan kepada para pegawai negeri sipil untuk meningkatkan kemampuan, baik ilmu pengetahuan maupun managemen pemerintahan. Sebab dalam lelang jabatan system yang digunakan adalah siapa yang berkompetensi dialah yang akan dipakai.
    Penerapan undang-undang ASN, lanjut Lewaran memang memberin dampak positif karena akan meningkatkan penyelenggaraan birokrasi yang bersih, kompeten dan mampu melayani masyrakat dengan lebih cepat.

     “Tetapi harus ada persiapan yang matang sehingga penempatan pejabat dengan system lelang jabatan ini akan memberikan dampak positif dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyrakatan di Toraja Utara,” kata Lewaran (r01/krb)

Selasa, 21 April 2015

Hari Pertama Gerindra Buka Belum ada Yang Mendaftar

RANTEPAO-Partai Politik Gerakan Indonesia Raya (Gerindra ) DPC Toraja Utara mulai membuka pendaftaran. Mereka melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati  dalam  Pemilihan Umum Kepala Daerah  Kabupaten Toraja Utara  2015 ini. Pendaftaran dilakukan mulai 20 April-4 Mei.Sekretaris  DPC Partai Gerindra Toraja Utara, Stepanus Manggatta, Senin 20 April kemarin,  mengatakan, pendaftaran hari pertama ini belum ada yang datang mendaftar atau mengambil formulir pendaftaran.Sementara, segala persiapan dalam proses pendaftaran Balon Bupati dan Wakil bupati, jauh hari sebelumnya sudah  dipersiapkan secara matang oleh panitia pendaftaran.Meski begitu, Stepanus optimis  selama terbukanya  pendaftaran ini akan dibanjiri oleh balon bupati dan wakil bupati  untuk datang mendaftar di sekretariat DPC Partai Gerinda  Toraja Utara.''DPC Partai Gerindra Toraja Utara  telah membuka pendafataran  dan penjaringan  bagi balon bupati dan wakil bupati  mulai dari Tanggal 20 April- 4 Mei 2015,'' kata Stepanus yang juga Ketua  DPRD Toraja Utara  ini.Optimisnya akan dibanjiri oleh pendaftar  sangat mendasar. Karena, Gerindra di Toraja Utara sudah mendapatkan  kepercayaan dari masyarakat. Itu dapat dibuktikan dengan  perolehan suara  dalam pileg 2014 kemarin , berhasil merebut kursi di DPRD Toraja Utara sebanyak 6 kursi dari 35 yang diperebutkan.Selain itu,  Partai Gerindra secara keseluruhan  di Kabupaten Toraja Utara memperoleh  suara sah  dalam pemilihan legislatif cukup signifikan. Yakni, mencapai 26.591 suara.Karena jumlah  suara ini mengungguli  ke 6 partai politik yang mendapatkan kusi DPRD, sehingga  berhasil mengantarkan kadernya menduduki posisi ketua DPRD Toraja Utara.''Kita optimis pendaftar bakal calon bupati dan wakil bupati akan berdatangan mengambil formulir pendaftaran dan mendaftarkan diri untuk siap dilakukan proses penjaringan,'' imbuhnya.Sayangnya, Mangatta belum  sempat menjelaskan secara detail  tentang  model seperti apa proses pendaftaran dan penjaringan bagi bakal calon bupati dan wakil bupati yang  diterapkan oleh Partai Politik Gerindra Toraja Utara. (PalopoPost)

Senin, 20 April 2015

Patung Yesus Terbesar Dunia diresmikan Agustus di Toraja

MAKALE -- Pemerintah kabupaten Tana Toraja menargetkan penyelesaian megaproyek patung Yesus Memberkati di puncak bukit burake, Makale, pada akhir Agustus 2015 mendatang.
Patung berukuran raksasan ini juga merupakan ikon utama kawasan wisata religi Buntu Burake ini akan dilaksanakan pada puncak perayaan hari ulang tahun kabupaten Tana Toraja.
Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, kepada sejumlah wartawan di Makale, Kamis, 16 April kemarin, menjelaskan proses pembangunan landasan tempat patung Yesus berdiri, yang terdiri dari dua lantai bangunan, sudah hampir rampung. Sedangkan pembuatan patungnya sendiri saat ini sedang pada tahap finishing di Yogyakarta.
“Target kita akhir bulan Mei ini, badan patung sudah terpasang, sehingga pekerjaan finishing sudah bisa dilakukan agar bulan Agustus mendatang kita sudah bisa resmikan,” kata Theofilus.
Dia menjelaskan, patung yang diklaim sebagai patung Yesus tertinggi di dunia itu akan menjadi ikon pariwisata Toraja. Keberadaan patung Yesus Kristus berukuran raksasa di Puncak Buntu Burake itu diyakini menjadi salah satu jembatan emas kebangkitan pariwisata Toraja.
Puncak Buntu Burake, tempat patung Yesus berdiri, akan menjadi kawasan wisata religi yang mampu menarik kunjungan wisatawan sebanyak-banyaknya di Tana Toraja. Wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja punya banyak pilihan untuk berwisata. Sebab, pariwisata Toraja tidak lagi monoton dengan wisata budaya, tetapi juga wisata alam dan religi. Apalagi, Toraja tak lama lagi memiliki bandara bertaraf internasional. Sehingga, Tana Toraja menjadi daerah tujuan wisata kedua di Indonesia, setelah Bali.
“Harapan kita, patung Yesus Memberkati di Burake itu akan menjadi jembatan emas kembalinya kejayaan pariwisata Toraja yang sudah terkenal di dunia,” katanya.
Sementara itu, secara teknis, pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tataruang dan Permukiman (Distarkim) Tana Toraja, David Kambu, menyebut patung Yesus Kristus berukuran raksasa yang dibangun di puncak Burake berbahan dasar perunggu.
“Material patung bukan hanya dilapisi perunggu, tetapi, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala patung, semuanya terbuat dari coran perunggu,” jelas David.
Dia mengatakan, patung itu masih dikerjakan di Yogyakarta. Setelah selesai, patung akan langsung dikirim ke Tana Toraja dalam bentuk kepingan-kepingan, untuk kemudian dirakit menjadi patung Yesus Memberkati.
Anggaran pembuatan patung Yesus Kristus berukuran raksasa itu mencapai Rp22 miliar. Begitu pula dengan landasan tempat berdirinya patung, tahun ini pembangunannya sudah memasuki tahap akhir. Tahap pertama pembangunan landasan patung berupa pondasi dasar yang mulai dikerjakan tahun 2013 lalu menelan anggaran sekitar Rp1,9 miliar. Kemudian, pembangunan landasan patung dilanjutkan tahun 2014 dengan anggaran Rp3,8 miliar.
Menurutnya, tinggi bangunan bawah atau landasan patung setinggi 17 meter dan tinggi 23 meter. Sehingga, tinggi keseluruhan patung mulai dari bangunan bawah hingga ujung atas mencapai 40 meter. Patung Yesus Kristus berukuran raksasa itu, akan berdiri kokoh di puncak Buntu Burake yang tingginya sekitar 1.100 meter dari permukaan laut (dpl).
“Tinggi patung Yesus Kristus keseluruhan 40 meter, mulai dari bangunan bawah hingga ujung atas patung. Ditargetkan, pembangunan patung bisa rampung tahun ini,” terang David. (ave/him/t)

Minggu, 19 April 2015

Dari Redaksi

Jurnalis Go To School


Kita bertemu lagi, para pembaca KAREBA dimana pun berada. Edisi ini kami hadir agak terlambat dari biasanya. Kami tidak perlu memberikan banyak alasan kenapa hal itu bisa terjadi, yang jelas bahwa saat ini kami hadir lagi di hadapan kalian dengan beragam informasi dari seluruh Toraja.
Berita soal kunjungan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ibu Negara, Ani Yudhoyono, akan menyita sebagian besar halaman pada edisi ini. Kami yakin para pembaca juga sedang menunggu-nunggu informasi lengkap soal itu. Presiden SBY melakukan kunjungan selama dua hari di Tana Toraja dan Toraja Utara. Apa saja yang beliau lakukan dan katakana, akan kami rangkum secara lengkap.
Selain informasi soal kunjungan Presiden, kami juga memiliki beberapa informasi lainnya, yang juga tidak kalah menarik dan penting untuk diketahui para pembaca. Pembangunan patung Kristus Raja di Buntu Burake Makale, dan lanjutan pembangunan salib di Buntu Singki’ Rantepao, juga akan kami sajikan. Informasi soal ini akan terus kami update, karena bagi kami, proses pembangunan dua simbol agama nasrani sangat penting untuk diketahui masyarakat. Kami juga memiliki laporan on the spot dari lokasi transmigrasi unit II Rantekarua, lembang Batu Lotong, kecamatan Awan Rantekarua. Apakah kehadiran transmigrasi itu membawa keuntungan bagi Toraja atau tidak, simak laporan lengkap kami dari sana.
Pembaca sekalian yang kami banggakan. Ada satu persoalan di redaksi yang sampai sekarang belum bisa kami atasi, yakni kekurangan tenaga kerja di redaksi maupun perusahaan (pemasaran dan iklan). Mencari tenaga kerja yang mau bekerja di bidang jurnalistik di Toraja, memang sangat sulit. Untuk itu, tim pengembangan sumber daya manusia Tabloid KAREBA, akan mencoba menggali bakat dan minat generasi muda Toraja di bidang tulis menulis, melalui program Journalist Go To School, yang akan dimulai awal Maret 2014 mendatang. Target kegiatan ini adalah siswa SMA/SMK, yang ingin mengisi kegiatan ekstrakulikulernya dengan kegiatan jurnalistik.
Kami berharap pihak sekolah, baik di Toraja Utara maupun Tana Toraja, bisa memberikan kami ruang untuk memperkenalkan dan melatih para siswa mengenal serta mengerti manfaat jurnalistik. Melalui tulisan ini, jika ada pimpinan atau guru sekolah yang membacanya, serta berminat membuka ruang bagi siswa-siswanya, silahkan menghubungi kami, di Jalan Singki’ nomor 5 Rantepao, Toraja Utara. Untuk informasi lebih jelas, silahkan hubungi nomor handphone (HP) 085255725355. Kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis. Tim pengajar dari Tabloid KAREBA akan berkeliling ke sekolah-sekolah untuk memberikan kursus/konsultasi jurnalistik kepada para siswa. Kami berharap, dengan kegiatan ini, minat generasi muda Toraja terhadap dunia tulis menulis bisa ditingkatkan.
Perlu diketahui bahwa, pendidikan dasar mengenai jurnalistik tidak harus membuat seseorang menjadi wartawan atau penulis di surat kabar atau televisi. Tetapi yang paling penting adalah seseorang bisa menulis dengan baik serta mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia.
Akhir kata, dari Singki’ Rantepao, segenap crew redaksi mengucapak selamat membaca, semoga informasi yang kami sampaikan dapat berguna bagi kehidupan anda sekalian. Tuhan memberkati kita semua. (***)

Bersih, Rapih, Indah
Mulai awal Februari 2014 lalu, para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup pemerintah kabupaten (Pemkab) Tana Toraja, beralih profesi. Mereka turun ke jalan-jalan membabat rumput, menebang atau memangkas dahap pohon, menyapu, menanam bunga, mengecat pot bunga, dan memungut sampah yang berserakan di jalan raya. Aksi bersih-bersih ini dimulai dari Salubarani (perbatasan Tana Toraja-Enrekang) hingga ke Rantelemo (perbatasan dengan kabupaten Toraja Utara). Hampir tiap hari mereka mengahabiskan setengah waktu kerja di pinggir jalan. Hasilnya, jalan raya dari Salubarani hingga ke Rantelemo, berubah drastis. Kondisi jalan terlihat bersih, rapih, dan indah.
Para PNS di lingkup Pemkab Toraja Utara, juga demikian. Meski terkesan sangat terlambat, selama kurang lebih tiga hari, menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para pelayan masyarakat ini, juga membersihkan sisi jalan, mulai dari Rantelemo hingga ke Rantepao. Jalur jalan dari pertigaan Sanggalangi (patung tedong bonga) hingga ke Randa Batu, juga bersih. Sementara dari Rantepao ke Kaleakan (Nanggala), tidak tersentuh. Padahal jalur jalan ini, juga dilalui presiden menuju ke Palopo. Jalur ini dibersihkan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan.
Kondisi jalur jalan yang terlihat bersih dan rapih ini memang merupakan hal baru. Sebab, sebelumnya, hal ini tidak pernah diperhatikan. Kalau pun diberi perhatian, terlihat tidak serius, setengah-setengah. Wajar saja jika aksi para PNS ini mendapat cibiran dari masyarakat,”Kok baru sekarang turun lapangan, kenapa tidak dari dulu?”
Jalur-jalur jalan yang disebutkan di atas memang terlihat bersih dan rapih dalam rangka kunjungan kerja presiden ke Toraja. Terlihat sekali bahwa pemerintah kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, tidak mau malu di hadapan presiden. Kelihatan pula bahwa aksi ini seperti tiba masa, tiba akal. Nanti kalau ada presiden dating, baru mau bersihkan jalan.
Kondisi jalan yang bersih dan rapih ini memang membawa perubahan besar bagi Toraja. Kita tidak lagi malu jika ada tamu yang datang dan pulang bercerita bahwa Toraja itu layak jadi daerah wisata. Jalanannya bersih dan rapih, indah dipandang. Tetapi tentu kita berharap bahwa kondisi seperti ini tidak hanya berlangsung sesaat saja, momentum saja, tetapi akan berlaku selamanya. Kebersihan dan kerapihan perlu terus ditingkatkan dari waktu ke waktu, tidak hanya untuk jalan saja, tetapi pada semua kawasan, baik permukiman penduduk, kantor pemerintah, sekolah, maupun rumah ibadah. Bukankah saat ini mata kita menjadi cerah melihat kondisi jalan yang bersih dan rapih?
Untuk melakukan itu semua, tidak bisa hanya berharap peran pemerintah semata, tetapi seluruh masyarakat Toraja, juga harus berpartisipasi. Jangan kita sedikit-sedikit salahkan pemerintah, sedangkan parit air di depan rumah kita tidak bisa dibersihkan. Sampah berserakan di muka rumah, juga hanya dilihat saja. Semua harus bergerak, jadikan bersih itu menjadi budaya, bukan karena paksaan. Toraja adalah daerah wisata, seperti kata presiden SBY, tetapi bagaimana mau disebut sebagai daerah wisata kalau lingkungannya kotor, jorok, dan tidak teratur. Lingkungan yang tidak teratur akan menciptakan karakter manusia yang kasar dan tidak sopan. Dengan begitu, tamu (wisatawan) akan berpikir seribu kali untuk mengunjungi Toraja. Mari kita berbenah! (***)








POLITIK

PENDIDIKAN

Life Style

 
Copyright © 2013 WAHANA TORAJA
Design by FBTemplates | BTT